Dengan lokasinya yang cukup tersembunyi, di daerah Bukit Dago di dalam kawasan Taman Hutan Raya (THR) Ir H Djuanda, Bandung, dan kurang ditunjang promosi wisata menyebabkan curug ini kian jarang dikunjungi wisatawan. Kendati demikiani Curug Dago ini menyimpan jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand. Dimana tak jauh dari lokasi air terjun, terdapat dua prasasti batu tulis peninggalan sekitar tahun 1818. Menurut para ahli sejarah, kedua prasasti tersebut konon merupakan peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) dari dinasti Chakri yang pernah berkunjung ke Curug Dago.
Untuk menuju kawasan Curug Dago ada dua alternatif jalan yang bisa ditempuh. Bisa melalui jalan di seberang Terminal dago atau melalui Taman Budaya Ganesha Dago (Dago Tea House) di Jl, Ir. Djuanda. Kedua jalan tersebut hanya dapat dicapai dengan kendaraan roda dua saja atau dengan berjalan kaki.
Jika mengambil rute dari Terminal Dago masuk ke jalan setapak berukuran satu meter setelah menempuh setengah kilo meter dari jalan besar. Kondisi jalan sudah dibeton cukup rapi sehingga terasa nyaman untuk dilalui. bagi yang membawa kendaraan sendiri dapat di parkir di pelataran parkir Taman Budaya dan selanjutnya melewati jalan setapak dengan turunan anak tangga yang lumayan curam.
Seratus meter menjelang tiba di curug, akan ditemui plang nama curug yang sudah mulai terkelupas tulisannya di sana sini. Tak jauh dari plang tersebut terdapat pelataran parkir motor cukup luas. Dari parkiran ini ada sebuah jembatan yang membentang di Sungai Cikapundun yang menghubungkan sisi kiri dan kanan jeram berbatu hitam dari batuan andesit, itulah bagian atas dari Curug Dago berada.
Jika mengambil rute dari Terminal Dago masuk ke jalan setapak berukuran satu meter setelah menempuh setengah kilo meter dari jalan besar. Kondisi jalan sudah dibeton cukup rapi sehingga terasa nyaman untuk dilalui. bagi yang membawa kendaraan sendiri dapat di parkir di pelataran parkir Taman Budaya dan selanjutnya melewati jalan setapak dengan turunan anak tangga yang lumayan curam.
Seratus meter menjelang tiba di curug, akan ditemui plang nama curug yang sudah mulai terkelupas tulisannya di sana sini. Tak jauh dari plang tersebut terdapat pelataran parkir motor cukup luas. Dari parkiran ini ada sebuah jembatan yang membentang di Sungai Cikapundun yang menghubungkan sisi kiri dan kanan jeram berbatu hitam dari batuan andesit, itulah bagian atas dari Curug Dago berada.
0 komentar: